Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh
Apa kabarnya para readers? Udah masuk 2019 nih, apa resolusimu di tahun 2019? I’m comeback with new article nih. Postingan pertama di tahun 2019. Postingan yang pastinya bikin kalian tambah pinter dengan hal-hal baru, karena materi yang disampaikan langsung dari para orang berpengalaman loh. Pastinya pada gak sabar kan buat baca? Yuk cus daripada banyak opening, langsung aja kita ke intinya.
Seperti biasa jadwal kuliah Kapita Selekta dilaksanakan setiap hari Rabu. Namun sekarang agak berbeda. Kuliah tetap dilaksanakan pada hari Rabu, namun diubah dari jam 8 pagi, menjadi jam 2 siang. Karena kita selaku mahasiswa yang mengambil matkul ini dianjurkan menguti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kedengeran gak nyambung ya? Tapi ternyata yang mengisi materi pada kuliah umum siang itu adalah Bupati Kab. Sumbawa Barat. Yap, betul sekali, di KSB merupakan tempat beroperasinya tambang mineral terbesar di NTB yaitu PT. Amant Mineral. Itulah sebabnya Pak Rektor, selaku dosen pengampu kami mengimbau mahasiswanya untuk hadir pada kuliah umum siang itu.
Kuliah umum siang itu berjudul “Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong” yang diisi langsung oleh pak Bupati KSB dan dimoderatori oleh dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pak Bupati sendiri bernama Bapak Dr. Ir. H. W Musyafirin. MM. Kuliah umum hari itu dilaksanakan pukul 02.00 di Gedung RPK Universitas Teknologi Sumbawa. Pertama, kuliah umum tersebut dibuka oleh sambutan dari Rektor Universitas Teknologi Sumbawa. Setelah itu barulah materi dimulai.
Sebenarnya, gotong royong merupakan budaya lama yang telah ada di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, nilai budaya tersebut semakin terkikis karena perubahan zaman. Oleh karena itu KSB menjadikan nilai gotong royong sebagai motto di daerah nya, untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong pada masyarakat, dan menjadikannya sebagai suatu poin penting dalam pembangunan daerah. Di KSB, masyarakat mempunyai kebiasaan unik yaitu, setiap malam Jum’at mereka berkumpul untuk Yasiinan, lalu diakhir acara mereka akan saling mengungkapkan unek-unek nya secara bebas. Pak bupati juga sempat memberi pujian pada kami karena civitas UTS merupakan orang orang generasi milenial, namun masih peduli dengan nilai gotong royong. Karena menurut beliau, generasi milenial punya kelemahan karena efek perubahan zaman yaitu kurangnya fokus terhadap tujuan hidupnya. Begitu mudahnya menerima informasi dari internet, membuat dirinya agak sedikit kurang fokus terhadap tujuan dirinya sendiri. Mereka mempunyai cita-cita, namun kurang fokus karena terlalu banyaknya informasi yang diterimanya. Beliau pun menambahkan bahwa generasi milenial punya pemikiran halusinasi, hidup di dunia maya, identitas aslinya tersembunyi di dunia maya. Jadi relasi hubungannya pun akan berubah. Mereka akan mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Oleh karena itu nilai gotong royong sangat penting dihidupkan kembali dikalangan generasi milenial, agar nilai budaya asli nenek moyang kita ini tidak luntur oleh jaman. Dan lebih lanjutnya, pak bupati akan mengajak generasi milenial untuk tidak sekedar menghidupkan semangat gotong royong tersebut, namun mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari dan masyarakat, dan menanamkan nilai ini untuk membangun kawasan kawasan terpencil di daerah daerah di Indonesia.
Sekian review singkat materi yang dapat saya sampaikan lewat blog ini, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga dapat bermanfaat bagi readers maupun writers. Terimakasih banyak.
Wassalamualaiku warrahmatullah wabarakatuh
#KAPSEL2018UTS
#KAPSELUTS2018
#METALURGI
#UNIVERSITASTEKNOLOGISUMBAWA
Apa kabarnya para readers? Udah masuk 2019 nih, apa resolusimu di tahun 2019? I’m comeback with new article nih. Postingan pertama di tahun 2019. Postingan yang pastinya bikin kalian tambah pinter dengan hal-hal baru, karena materi yang disampaikan langsung dari para orang berpengalaman loh. Pastinya pada gak sabar kan buat baca? Yuk cus daripada banyak opening, langsung aja kita ke intinya.
Seperti biasa jadwal kuliah Kapita Selekta dilaksanakan setiap hari Rabu. Namun sekarang agak berbeda. Kuliah tetap dilaksanakan pada hari Rabu, namun diubah dari jam 8 pagi, menjadi jam 2 siang. Karena kita selaku mahasiswa yang mengambil matkul ini dianjurkan menguti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kedengeran gak nyambung ya? Tapi ternyata yang mengisi materi pada kuliah umum siang itu adalah Bupati Kab. Sumbawa Barat. Yap, betul sekali, di KSB merupakan tempat beroperasinya tambang mineral terbesar di NTB yaitu PT. Amant Mineral. Itulah sebabnya Pak Rektor, selaku dosen pengampu kami mengimbau mahasiswanya untuk hadir pada kuliah umum siang itu.
Kuliah umum siang itu berjudul “Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong” yang diisi langsung oleh pak Bupati KSB dan dimoderatori oleh dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pak Bupati sendiri bernama Bapak Dr. Ir. H. W Musyafirin. MM. Kuliah umum hari itu dilaksanakan pukul 02.00 di Gedung RPK Universitas Teknologi Sumbawa. Pertama, kuliah umum tersebut dibuka oleh sambutan dari Rektor Universitas Teknologi Sumbawa. Setelah itu barulah materi dimulai.
Sebenarnya, gotong royong merupakan budaya lama yang telah ada di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, nilai budaya tersebut semakin terkikis karena perubahan zaman. Oleh karena itu KSB menjadikan nilai gotong royong sebagai motto di daerah nya, untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong pada masyarakat, dan menjadikannya sebagai suatu poin penting dalam pembangunan daerah. Di KSB, masyarakat mempunyai kebiasaan unik yaitu, setiap malam Jum’at mereka berkumpul untuk Yasiinan, lalu diakhir acara mereka akan saling mengungkapkan unek-unek nya secara bebas. Pak bupati juga sempat memberi pujian pada kami karena civitas UTS merupakan orang orang generasi milenial, namun masih peduli dengan nilai gotong royong. Karena menurut beliau, generasi milenial punya kelemahan karena efek perubahan zaman yaitu kurangnya fokus terhadap tujuan hidupnya. Begitu mudahnya menerima informasi dari internet, membuat dirinya agak sedikit kurang fokus terhadap tujuan dirinya sendiri. Mereka mempunyai cita-cita, namun kurang fokus karena terlalu banyaknya informasi yang diterimanya. Beliau pun menambahkan bahwa generasi milenial punya pemikiran halusinasi, hidup di dunia maya, identitas aslinya tersembunyi di dunia maya. Jadi relasi hubungannya pun akan berubah. Mereka akan mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Oleh karena itu nilai gotong royong sangat penting dihidupkan kembali dikalangan generasi milenial, agar nilai budaya asli nenek moyang kita ini tidak luntur oleh jaman. Dan lebih lanjutnya, pak bupati akan mengajak generasi milenial untuk tidak sekedar menghidupkan semangat gotong royong tersebut, namun mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari dan masyarakat, dan menanamkan nilai ini untuk membangun kawasan kawasan terpencil di daerah daerah di Indonesia.
Sekian review singkat materi yang dapat saya sampaikan lewat blog ini, kurang lebihnya mohon maaf. Semoga dapat bermanfaat bagi readers maupun writers. Terimakasih banyak.
Wassalamualaiku warrahmatullah wabarakatuh
#KAPSEL2018UTS
#KAPSELUTS2018
#METALURGI
#UNIVERSITASTEKNOLOGISUMBAWA
Comments
Post a Comment