Skip to main content

Pengalaman Kuliah di HANYANG UNIVERSITY , Korea Selatan

Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh
안영하세요 여러분들!!! Annyeonghaseyo yorobundeul...how are you? I hope you all fine in there and in good health exactly. Gimana? Udah kangen review-review author belum? Review yang pastinya upgrading your knowledge nih buat para readers. Seperti biasa, author kembali dengan review materi yang disampaikan oleh pemateri di kelas Kapita Selekta di prodi Teknik Metalurgi Universitas Teknologi Sumbawa.

Pertemuan seperti biasa dilaksanakan pada Rabu setiap minggunya. Pertemuan kali ini berlangsung pada hari Rabu, 19 Desember 2018 pukul 08.00 di Perpustakaan Universitas Teknologi Sumbawa. Nah pemateri kece kali ini bernama Kak Desy Maulina yang lulusan S2 di Hanyang University di Korea Selatan, makanya pembuka kali ini saya pake bahasa Korea hehe. Beliau jurusan Kimia Anorganik di Hanyang University (한양대학교). Beliau pun kuliah disana dengan beasiswa LPDP. Jadi sharing session kali ini kak Desy berbagi tentang bagaimana pengalaman beliau untuk mendapat beasiswa dan bagaimana beliau selama dua tahun kuliah di Korea Selatan. Oke, penasaran gimana ceritanya? Ikuti terus yaa


Setelah lulus sarjana, kak Desy langsung diarahkan oleh dosen pembimbingnya untuk mendaftar salahsatu beasiswa yang banyak menjadi incaran bagi sarjana fresh graduate untuk melanjutkan studi nya ke luar negri, yaitu LPDP. Beasiswa ini benar-benar menawarkan fasilitas yang mumpuni bagi para sarjana yang ingin melanjutkan studi nya ke luar negri. Semua biaya yang dibutuhkan oleh sang mahasiswa akan dipenuhi oleh LPDP, dengan syarat, setelah lulus nanti, mahasiswa yang dibiayai oleh LPDP harus berbakti kepada negara dan membangun daerah asalnya. Kak desy menjalani serangkaian test yang dibutuhkan oleh LPDP, namun sebelum test, kak desy memberi tips kepada kita agar mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk test LPDP. Biasanya untuk kuliah di luar negri, para mahasiswa harus memiliki skor TOEFL yang baik, yaitu min 500, dan skor IELTS min 6,5. Ini berguna karena nanti para mahasiswa akan belajar menggunakan bahasa Internasional sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu ada juga tes wawancara yang dibimbing oleh pewawancara dan psikolog. Kak desy menambahkan, LPDP tidak menilai kriteria khusus bagi para calon penerima beasiswanya, dan sampai sekarang hal itu masih belum bisa dijelaskan, karena memang pihak LPDP tidak memberikan standar khusus bagi calon penerima beasiswa nya (wah rejeki rejekian yaaa yorobun), tapi hal ini jangan dijadikan kita sebagai alasan agar kita tidak berusaha, justru kita harus tetap memberikan performa yang baik ketika ingin mendaftar LPDP.

Selanjutnya, beliau cerita bahwa ia lulus beasiswa tersebut, dan segera mendaftarkan diri menjadi mahasiswa baru di Hanyang University. Mendaftar di universitas tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, oleh karena itu beliau mendaftar beasiswa LPDP terlebih dahulu agar bisa mendaftar di Hanyang University. Beliau menelusuri website resmi Hanyang dan menghubungi tiga orang professor disana. Lalu beliau melakukan wawancara lewat skype dan akhirnya beliau diterima menjadi mahasiswa professor tsb disana, beruntungnya, kak desy menghubungi beliau sebelum Hanyang membuka pendaftaran mahasiswa baru, jadi kak desy sempat untuk mendapatkan surat rekomendasi dari salah satu professor disana. Setelah diberi surat rekomendasi oleh salahsatu professor disana, beliau mengirim surat tersebut ke Official Hanyang University ketika pendaftaran mahasiswa baru dibuka. Akhirnya beliau pun lolos ke Hanyang University dan resmi menjadi mahasiswa disana (yeay 춬가하해 드리고 언니들!!! chukkae deurigo eonnie....)


Di Hanyang, beliau masuk di salah satu laboratorium di universitas tersebut, laboratorium itu bernama “Nanoscale Characterization and Environmental Chemistry Lab” atau disingkat NCEC Lab. Lab tersebut berisi alat-alat instrumen untuk mengkarakterisasi suatu partikel berukuran nano. Lab tersebut berisi alat instrumen seperti
1. SEM (Scanning Electron Material)
2. TEM (Transmission Electron Material)
3. DLS (Differential Light Scattering) , dll
Alat alat tersebut biasa digunakan untuk mengkarakterisasi material seperti morfologi permukaan, struktur material, komposisi material, dll dalam ukuran nano. Penelitian di laboratorium tersebut berfokus pada material berkuran nano dan dampaknya bagi living organism (dari segi toxicity dan benefitnya). Jadi hasilnya, lab tersebut bisa mensintesis nanomaterial yang dapat berguna bagi masalah masalah kehidupan di kemudian hari.
Setelah menceritakan tentang lab nya, kak desy menceritakan tentang social life nya di Korea. Disana teman satu lab nya benar benar sangat cuek, karena basic nya orang science, jadi berpikir mereka lebih banyak membaca, berpikir dan menganalisis. Namun berbeda dengan orang sosial humanoria, mereka lebih mudah berkomunikasi dibanding orang science. Sang professor, merupakan orang yang baik dan tolerir, beliau mengerti jika kak desy seorang muslim, jadi setiap jam solat dia diizinkan meninggalkan lab meeting sebentar. Untuk hidup di korea, banyak tantangannya, salahsatu nya masjid yang sangat jarang ditemukan, serta makanan halal yang susah ditemukan. Selama di korea, kak desy hanya makan makanan vegetarian, karena sulit membedakan makanan yang mengandung pork dan tidak. Namun hidup disana menyenangkan, bisa mempelajari budaya baik masyarakat disana, contohnya disiplin dan bekerja keras, serta selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Sekian review dari saya yorobun, hope this article can inspire and motivate you to reach your dream. Gak semenyeramkan yang dibayangkan kok kuliah di luar negri itu, many things that you can learn from there. Semoga kalian lebih giat belajar lagi. Akhir dari saya ucapkan 감사합니다 kamsahamnida. 안영히 계세요.....
Wassalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh

#KAPSELUTS2018
#KAPSEL2018UTS
#teknikmetalurgi
#UniversitasTeknologiSumbawa
#KapitaSelekta

Comments

Popular posts from this blog

POTENSI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI SUMBAWA, NTB

Assalamualaikum wr.wb Akhirnya setelah seminggu dari postingan saya sebelumnya, saya kembali lagi dengan postingan blog baru saya. Seperti biasa saya akan memposting review singkat dari materi yang telah disampaikan pada mata kuliah yang saya ambil yaitu Kapita Selekta. Review singkat ini saya buat dengan tujuan berbagi ilmu yang saya dapatkan selama saya mengambil mata kuliah Kapita Selekta pada jurusan Teknik Metalurgi di Universitas Teknologi Sumbawa. Materi review saya kali ini tentang “ POTENSI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI PULAU SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT “ yang disampaikan oleh Kepala Balai ESDM yaitu Pak Syamsul Ma’rif S.T beserta jajaran team nya yang hadir pada Rabu, 31 Oktober 2018 di Perpustakaan Universitas Teknologi Sumbawa. Pertama tama beliau memaparkan gambaran umum NTB. Provinsi yang terletak di wilayah tengah Indonesia ini terdiri atas dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Moyo, Pulau Bedil